Saturday afternoon and Sunday, I was at a close fren's daughter wedding. Apa yang terjadi di hadapan mata ku menbuat ku sebak dan sesungguhnya semua yang berada di perkarangan pernikahan itu menahan air mata dari mengalir ke pipi.
Events that happen for the occassion was really so emotional that I was left pondering on my life.
Pengantin perempuan di walikan oleh adik lelakinya yang hanya berusia 14 tahun as the late father telah meninggalkan keluarga setelah kalah kepada penyakit cancer somewhat 2 years ago.
Melihat pengantin perempuan duduk di kerusi mehanan air mata nya sungguh pilu.
Melihat mak pengantin duduk though circled with frens and relative, still lost in her own thoughts, really so heart wrenching.
Teringat ku kepada kata2 kawan ku setelah pemergian suaminya.
When you have live with a person for more than 20years, then suddenly he is gone, you feel like one of your limbs have been cut off.
Seberat mana mata memendang berat lagi bahu yang memikul. Never did I guess that she was having a hard time coping. Pada zahir nya dia kelihatan oOK saja as though she is coping well. How wrong I was until I saw her broke down on that day. Hingga tak boleh menahan lagi I just let my tears roll down.
Semana yang I dapat bantu and meraihkan majlis itu, I hope that I dapat meringankan sedikit sahaja apa yang di lalui oleh my fren.
This makes me sad.
Kalau lah kita dapat mengambil iktibar dari ini, dan lebih menyayangi orang2 di sekeliling kita. Lebih prihatin kpd org tua kita, lebih mengembirakan mereka di hari2 tua mereka.
Alhamdullillah.
Tapi sayang nya kita selalu tenggelam dlm isu2 dunia harian kita. Isu2 material.
Cuma dengan melihat perkara begini lah membuat kita insaf.
Insyaallah.